Foto: AFP |
Damaskus, - Pemberontak Suriah
menolak dengan tegas tawaran dialog dari rezim pemerintahan Presiden
Bashar al-Assad. Kepala staf oposisi Suriah, Free Syrian Army (FSA),
Selim Idriss menegaskan, dialog tak akan terjadi sebelum pembunuhan
berhenti dilakukan militer Suriah.
"Saya tak akan duduk bersama dia (Assad) atau anggota kelompoknya yang lain sebelum semua pembunuhan dihentikan, atau sebelum militer ditarik mundur dari kota-kota," kata Idriss kepada media Al-Arabiya seperti dilansir kantor berita AFP, Selasa (26/2/2013).
Pernyataan itu disampaikan untuk menanggapi tawaran dialog yang disampaikan Menteri Luar Negeri Suriah Walid al-Muallem. Dikatakan Muallem, pemerintah Suriah siap untuk berdialog dengan kelompok-kelompok bersenjata.
"Kami siap berdialog dengan semua yang menginginkan dialog, termasuk mereka yang membawa senjata," tutur Muallem.
"Kami masih percaya akan solusi damai untuk masalah Suriah," imbuhnya seraya mengusulkan pembentukan koalisi pemerintah yang akan berunding dengan "oposisi luar dan dalam."
Tawaran dialog itu juga ditanggapi dingin oleh Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry.
"Bagi saya tampaknya cukup sulit untuk memahami bagaimana mungkin untuk menanggapi dengan serius gagasan bahwa mereka siap melakukan dialog, ketika Anda melihat (rudal-rudal) Scud ini jatuh mengenai warga Aleppo yang tak bersalah," cetus Kerry.
Konflik berkepanjangan yang berlangsung di Suriah telah terjadi sejak Maret 2011 lalu. Menurut PBB, lebih dari 70 ribu orang, sebagian besar warga sipil, telah tewas selama pertumpahan darah tersebut.
(sd1 / ncup)
Posting Komentar
Ayo kita ciptakan link blog yang banyak dengan berkomentar gan. !!!