Kang Asung juga mau menulis dan mengartikan arti kata Albino karena berhubung ada teman yang menanyakan hal ini jadi kangAsung ketik saja di sini siapa tahu bermanfaat.
Albino (dari bahasa Latin albus yang berarti putih), disebut juga hypomelanism
atau hypomelanosis, adalah salah satu bentuk dari hypopigmentary congenital
disorder. Ciri khasnya adalah hilangnya pigmen melanin pada mata, kulit, dan
rambut (atau lebih jarang hanya pada mata). Albino timbul dari perpaduan gen
resesif. Ciri-ciri seorang albino adalah mempunyai kulit dan rambut secara
abnormal putih susu atau putih pucat dan memiliki iris merah muda atau biru
dengan pupil merah (tidak semua).
Jumlah manusia penderita albino di seluruh dunia beragam. Albino di Tanzania,
Afrika Timur, adalah negara yang memiliki penderita Albino terbanyak di dunia,
yakni sekitar 200.000 jiwa. Ini sama halnya lebih banyak dari penderita di
negara lain. Disebagian besar negara, penderita albino hanya sekitar 1 orang
per 20.000 penduduk. Sedangkan di Denmark, sekitar 1 orang penderita per 60.000
penduduk. Dan di Afrika, 1 orang penderita albino per 5000 penduduk.
Penyebabnya
Albino adalah kelainan genetik, bukan penyakit infeksi dan tidak dapat
ditransmisi melalui kontak, tranfusi darah, dsb. Gen albino menyebabkan tubuh
tidak dapat membuat pigmen melanin. Sebagian besar bentuk albino adalah hasil
dari kelainan biologi dari gen-gen resesif yang diturunkan dari orang tua,
walaupun dalam kasus-kasus yang jarang dapat diturunkan dari ayah/ibu saja. Ada
mutasi genetik lain yang dikaitkan dengan albino, tetapi semuanya menuju pada
perubahan dari produksi melanin dalam tubuh.
Albino dikategorikan dengan tirosinase -positif atau -negatif. Dalam kasus dari
albino tirosinase positif, enzim tirosinase ada, namun melanosit (sel pigmen)
tidak mampu untuk memproduksi melanin karena alasan tertentu yang secara tidak
langsung melibatkan enzim tirosinase. Dalam kasus tirosinase negatif, enzim
tirosinase tidak diproduksi atau versi nonfungsional diproduksi.
Albino tidak terpengaruh gender, kecuali ocular albino (terkait dengan kromosom
X), sehingga pria lebih sering terkena ocular albino. Karena penderita albino
tidak mempunyai pigmen melanin (berfungsi melindungi kulit dari radiasi
ultraviolet yang datang dari matahari), mereka menderita karena sengatan sinar
matahari, yang bukan merupakan masalah bagi orang biasa.
Jenis-Jenis AlbinoAda dua kategori utama dari albino pada manusia :
1.Oculocutaneous Albinism
Oculocutaneous albinism (berarti albino pada mata dan kulit), kehilangan pigmen
pada mata, kulit, dan rambut.2.Ocular Albinism
Ocular albinism, hanya kehilangan pigmen pada mata. Orang-orang dengan oculocutaneous albinism bisa tidak mempunyai pigmen dimana saja sampai ke tingkat hampir normal. Orang-orang dengan ocular albinism mempunyai warna rambut dan kulit yang normal, dan banyak dari mereka mempunyai penampilan mata yang normal.
3.Recessive Total Albinism
4.Albinism black lock cell migration disorder syndrome (ABCD)
5.Albinism deafness syndrome (ADFN)
Hanya tes genetik satu-satunya cara untuk mengetahui seorang albino menderita
kategori yang mana, walaupun beberapa dapat diketahui dari penampilannya.
Gejala gejala Albino
Dengan test genetik, dapat diketahui apa seseorang itu albino berikut
variasinya, tetapi tidak ada keuntungan medis kecuali pada kasus non-OCA
disorders yang dapat menyebabkan albino disertai dengan masalah medis lain yang
dapat diobati.
Umumnya kelainan mata pada penderita albino adalah sebagai berikut :
• Nystagmus, pergerakan bola mata yang irregular dan rapid dalam pola melingkar
• Strabismus (“crossed eyes” or “lazy eye”).
• Kesalahan dalam refraksi seperti miopi, hipertropi, dan astigmatisma.
• Fotofobia, hipersensitivitas terhadap cahaya
• Hipoplasi foveal – kurang berkembangnya fovea (bagian tengah dari retina)
• Hipoplasi nervus optikus – kurang berkembangnya nervus optikus.
• Abnormal decussation (crossing) dari fiber nervus optikus pada chiasma optikus.
• Ambliopia, penurunan akuisitas dari satu atau kedua mata karena buruknya
transmisi ke otak, sering karena kondisi lain seperti strabismus.
Hilangnya pigmen juga membuat kulit menjadi terlalu sensitif pada cahaya
matahari, sehingga mudah terbakar, sehingga penderita albino sebaiknya
menghindari cahaya matahari atau melindungi kulit mereka.
semoga bermanfaat yach...
Posting Komentar
Ayo kita ciptakan link blog yang banyak dengan berkomentar gan. !!!